Senin, 30 Juli 2012

Fenomena Kesurupan ( Kerasukan ) Psikis atau Mistis?



Kepercayan sebagian besar manusia akan keberadaan alam gaib dan roh telah berlangsung sejak lama, keyakinan ini juga dikuatkan lagi oleh berbagai budaya serta agama yang ada dan diwariskan secara turun temurun. Apakah dunia gaib benar adanya, atau hanya keyakinan manusia semata karena mewarisi kepercayaan masa lampau? Kesurupan merupakan salah satu bentuk argumentasi dari keberadaan dunia lain tersebut. Atau mungkin keyakinan terhadap dunia metafisika telah membentuk ruang tersendiri dalam psikologis manusia sehingga akhirnya fenomena tersebut benar-banar menjadi nyata bagi yang mempercayainya. 

Tanda keberadaan mahluk halus dikenali dalam beberapa kejadian, seperti tangisan bayi, lolongan anjing, bulu kuduk yang tiba-tiba merinding dan yang paling meyakinkan adalah fenomena kesurupan. Bagi mereka yang kritis, kejadian-kejadian tersebut tentulah akan dipertanyakan kembali kebenarannya. Bayi yang menangis apakah benar karena melihat mahluk halus atau karena tubuhnya merasa kurang sehat atau sedang lapar? Anjing yang melolong apakah karena merasakan keberadaan roh jahat atau sekedar mengkomunikasikan keberadaannya kepada anjing lainnya? Begitupun mengenai orang yang kesurupan, sebenarnya apa yang sedang terjadi pada mereka?

Tekanan hidup dapat berpengaruh sangat buruk terhadap mental seseorang. Sebagai pelarian atas permasalahan hidup tersebut, biasanya seseorang dapat terjerumus menjadi pengguna narkoba dan minuman keras. Efek penggunaan narkoba akan merusak area hippocampus dan amygdala di otak yang merupakan pusat memori dan kesadaran serta menyebabkan paranoid. Jika kita perhatikan, antara efek penggunaan narkoba, kegilaan dan kesurupan memiliki ciri yang hampir serupa dan ketiganya sama-sama berlatar belakang gangguan mental atas permasalahan hidup

Kesurupan memiliki kemiripan dengan gejala Delusi dan Histeria. Orang yang sedang kesurupan, hampir tidak ada bedanya dengan penderita schizopherenia, mereka tidak sadar bahwa sedang mengalami delusi. Delusi sendiri dapat diartikan sebagai ekspresi kepercayaan yang bersifat ilusi yang dimunculkan dalam tingkah kehidupan nyata. Perkataan dan ekspresi yang dikeluarkan oleh penderita delusi terlihat begitu nyata, sehingga orang lain akan mempercayai dengan apa yang diucapkan oleh si penderita.

Gejala lainnya yang memiliki kemiripan antara kesurupan dan masalah psikologis adalah keperibadian ganda. Orang-orang yang kesurupan biasanya menampilkan pencitraan pribadi yang berbeda dengan kesehariannya. Seperti berbicara dengan suara yang berbeda, bertingkahlaku seperti orang lain, bahkan terkadang dijumpai kasus orang yang sedang kesurupan dapat berbicara dalam bahasa asing, padahal menurut kesaksian orang terdekat, dia tidak pernah belajar bahasa tersebut. Bukan hanya bertingkah seperti orang lain yang dapat menggunakan bahasa asing, kasus-kasus kesurupan juga biasa ditemukan si penderita yang bertingkah laku seperti hewan dan mahluk gaib seperti setan dan siluman.

Jika diperhatikan melalui perspektif sejarah, kasus kesurupan memiliki tahapan dalam tiap masanya. Semakin hari kasus-kasus kesurupan semakin beragam, mengikuti perkembangan zaman. Beberapa orang menganggap bahwa fenomena kesurupan terkait kultur dan sangat berhubungan dengan budaya serta kepercayaan masyarakat lokal setempat. Karena itulah tiap agama dan bangsa memiliki pola kesurupan yang berbeda dan pola penanganan yang berbeda pula

Terdapat berbagai jenis kesurupan yang ada, seperti kesurupan yang diakibatkan oleh roh jahat atau setan, dirasuki oleh leluhur yang sudah tiada, kerasukan tokoh atau siluman sakti. Bahkan jenis kesurupan yang paling baru diyakini disebabkan oleh mahluk asing atau yang kita kenal sebagai alien. 

Kerasukan Setan 



Kasus kesurupan yang paling umum di jumpai adalah kerasukan setan, atau roh dari mahluk gaib. Dunia barat dan timur memiliki ciri dan penanganan yang berbeda dalam menindak-lajuti kasus kesurupan setan ini, tergantung dari mitos dan agama yang diyakini oleh masyarakat lokal tempat kejadian berlangsung.

Dalam kepercayaan Katolik Roma, kasus-kasus kesurupan yang menimpa manusia disebabkan oleh setan untuk menipu dan mengalihkan kepercayaan seseorang dari agama dan tuhannya. Gejala awal kesurupan biasanya ditandai dengan menarik dirinya seseorang dari lingkungan pergaulan, kelelahan, anggota tubuh menjadi lebih kuat, sampai akhirnya kesadarannya diambilalih secara total. Sang penderita dapat disembuhkan jika setan yang merasukinya memberitahukan namanya. Nama nama setan yang dipercaya merasuki tubuh seseorang seperti: Abalam, Beelzebub, Leviathan, Ba'al. Ketika sang pengusir roh atau yang dikenal dengan ritual Exorcism telah berhasil mengungkap nama setan yang merasuki pasien, barulah ritual tersebut dapat diselesaikan dan roh jahat yang merasuki dapat diusir.

Sama halnya dengan kepercayaan Katolik Roma, dalam agama lain juga roh jahat dipercaya bertanggung jawab atas kasus-kasus kesurupan. Seperti dalam Islam, seseorang yang mengalami kesurupan diyakini karena raganya telah dikuasai oleh jin jahat yang bertujuan untuk menyesatkan iman seseorang dari agama dan tuhan. Jika umat Katolik melakukan pengusiran setan dengan membacakan ayat-ayat suci dari Alkitab, maka dalam Islam hal serupa juga dilakukan. Ayat-ayat suci Al'Quran diyakini dapat menyembuhkan dan mengusir jin yang sedang mendiami tubuh seseorang. Dari contoh kasus dua agama besar ini dapat kita lihat bahwa ternyata penanganan atas penderita kesurupan sangat terkait dengan keyakinan yang dimiliki oleh si penderita itu sendiri. 

Ritual Pemangilan Roh



Beda dengan kasus kesurupan pada umumnya yang harus segera ditangani dan dilakukan pengusiran terhadap roh jahat yang merasuki. Pada ritual adat pemanggilan roh, proses kesurupan dilakukan dengan kesengajaan.

Dahulu fenomena kerasukan atau kesurupan merupakan bagian dari ritual budaya yang dilakukan oleh para dukun atau ketua suku untuk meminta petunjuk para leluhur dalam rangka pengambilan keputusan adat dan proses penyembuhan anggota masyarakatnya yang sedang menderita suatu penyakit. Belum ditemukan jenis kerasukan oleh setan seperti sekarang ini, karena agama yang kita kenal saat ini belum ada pada saat itu. Sampai sekarang ritual serupa masih banyak di jumpai, khususnya pada masyarakat tradisional yang masih memegang kuat adat serta kebudayaan yang diwariskan oleh leluhurnya seperti orang Haiti dengan Voodoo-nya, atau ritual suku-suku Indian yang dipimpin oleh para Shaman. 

Di Indonesia sendiri ritual seperti ini masih dapat dijumpai pada masyarakat suku Dayak dan masyarakat Bugis yang dilakukan oleh para Bissu (dukun waria yang ada pada masyarakat Bugis). Mirip dengan ritual yang dilakukan oleh etnis lainnya di luar negeri, ritual yang terjadi, dilakukan untuk memanggil dan berkomunikasi dengan Roh para leluhur dengan cara menyediakan seseorang sebagai mediator yang akan dirasuki. Di daerah Jawa juga ritual adat dan kesenian dapat menjadikan pelakunya kesurupan, hal ini dapat dilihat pada kesenian Kuda Lumping dan Reok. Selain itu di Indonesia kasus pemanggilan roh yang menyebabkan mediatornya kesurupan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kesaktian dan benda-benda pusaka.

Dikendalikan oleh Alien



Kasus kesurupan di dunia barat biasanya disertai dengan fenomena Poltergeist atau dalam terjemahan bahasa Jerman-nya 'hantu ngamuk'. Benda benda disekitar orang yang sedang kesurupan dapat bergerak sendiri, seperti pintu yang terbuka atau menutup sendiri, meja yang bergeser sendiri, bahkan si penderita kesurupan tubuhnya dapat melayang di udara. Kejadian seperti ini juga ditemukan di Kota Nome, bagian utara Alaska. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh seorang psikolog Dr. Abigail Emily Tyler, terdapat ratusan kasus aneh yang menimpa masyarakat di sana. Bedanya dengan kerasukan setan, kejadian yang menimpa masyarakat Nome, memiliki tahapan seperti melihat penampakan mahluk asing dan UFO sebelum terjadinya kesurupan. Yang mirip adalah ketika tubuh mereka sedang dirasuki (diambilalih oleh alien), gejala yang ada sama seperti fenomena Poltergeist, si penderita tiba-tiba dapat berbicara dalam bahasa asing, seperti bahasa Sumeria yang diketahui sudah punah, juga tubuhnya dapat melayang dengan sendirinya. Kasus-kasus yang terjadi di daerah utara Alaska biasanya berakhir dengan kematian bahkan menghilangnya sang penderita yang diyakini oleh masyarakat setempat karena diculik oleh alien.

Karena semakin baiknya sarana media informasi dan komunikasi yang ada, otak manusia modern telah begitu banyak merekam berbagai informasi dan peristiwa yang tersusun dalam folder-folder memori alam bawah sadarnya. Apa yang terjadi pada masyarakat barat, diketahui juga oleh orang-orang yang ada di bagian timur, begitupun sebaliknya. Hal ini tidak menutup kemungkinan kasus kesurupan tidak lagi bersifat kultural, karena budaya-budaya yang ada pada manusia telah saling mengontaminasi. Jangan heran jika dikemudian hari ditemui kasus Poltergeist terjadi di Indonesia, atau orang Amerika yang kerasukan Kuda Lumping. Bahkan seorang ateispun tidak menutup kemungkinan dapat kesurupan karena berbagai informasi tentang dunia supranatural sudah terekam di dalam memori bawah sadar, yang ketika terpicu oleh tekanan mental maka kesadarannya akan diambil alih oleh pikiran bawah sadar atau dalam psikologi dikenal dengan istilah Ego State.

Meskipun pengetahuan manusia masih mengalami kebuntuan akan misteri yang dialami seputar fenomena kesurupan seperti Poltergeist dan kemampuan berbicara bahasa asing atau kemampuan-kemampuan di luar nalar lainnya, yang seolah-olah meyakinkan bahwa kesurupan merupakan tindakan yang dilakukan oleh mahluk lain yang menguasai tubuh manusia, tetapi kita juga jangan lupa kasus seperti itu sebenarnya biasa kita saksikan pada pertunjukan ilusionis. Bukan hanya orang kesurupan yang dapat melayang di udara, Ilusionis David Copperfield dan Chris Angle juga dapat melakukan tidakan serupa, yakni melayang di udara, bahkan memotong tubuhnya sendiri, hanya saja dikarenakan pengetahuan kita yang sangat awam maka kejadian tersebut terkesan diluar nalar. Sebenarnya kemampuan otak manusia amatlah besar, para ahli percaya saat ini hanya 10% saja kemampuan dari otak yang berhasil kita gunakan, yang jika dapat kita pergunakan secara maksimal, tidak menutup kemungkinan semua misteri yang bersifat metafisika dapat menjadi lebih realistis dan terlihat logis di mata kita.

Selain dikarenakan faktor-faktor diatas, sebagian kasus kesurupan juga diyakini sebagai tindakan rekayasa dan penipuan, sama palsunya dengan peroses penyembuhan orang yang kesurupan itu sendiri. Kasus kesurupan masal yang biasa terjadi di Indonesia contohnya: siswi pada suatu sekolah mendadak mengalami kesurupan masal, dipercaya karena rekayasa agar tidak terjadi peroses belajar mengajar di kelasnya. Atau kasus kesurupan masal karyawan suatu perusahaan yang dianggap disengaja agar mereka mendapatkan libur tanpa harus dipotong upah kerjanya. Meskipun belum tentu sepenuhnya tuduhan tersebut benar, bahkan beberapa psikolog beranggapan bahwa kesurupan masal diakibatkan karena sugesti yang mempengaruhi orang-orang yang sedang dalam kondisi mental lemah dan berada di sekitar individu yang pertama kali mengalami kesurupan tersebut. Tetapi tidak tertutup kemungkinan banyaknya kasus kesurupan yang terjadi saat ini menimbulkan sikap skeptis pada sebagian orang yang akhirnya beranggapan bahwa kejadian tersebut sebagai bentuk rekayasa.

Sampai saat ini kasus-kasus kesurupan masih berada pada tataran luar nalar manusia dan masih harus digali lagi secara lebih mendalam misteri yang tersembunyi dibalik fenomena tersebut. Apakah kesurupan merupakan kasus psikologi atau spiritual, atau bahkan sekedar rekayasa, anda sendiri yang dapat memberikan penilaian serta kesimpulan dalam menyikapinya. Yang jelas, kesimpulan yang dihasilkan haruslah bermanfaat untuk anda secara pribadi.

Kamis, 26 Juli 2012

Deteksi Tanda Tanda Bayi Autis Sejak Dini

Tanda Tanda Bayi Autis
Jumlah anak yang mengalami autisme mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Maka anak-anak sebaiknya diperiksa ke dokter anak sejak usia 18 dan 24 bulan untuk mengetahui gejala autisme. Penanganan sejak dini akan lebih baik bagi masa depan bayi.

Tanda-tanda peringatan dini untuk melihat kemampuan sosial dan komunikasi anak dapat diketahui dengan mudah oleh dokter anak. Tapi yang lebih penting, orangtua juga perlu memahami bagaimana tanda-tanda anak mengidap autisme. Risiko sang anak mengidap autisme semakin besar jika saudaranya mengidap autisme.

Sejak bayi menginjak usia 1 tahun, periksalah kondisi sosial dan emosionalnya. Biasanya, bayi berusia 6 bulan sudah bisa tersenyum kembali ketika diajak bercanda. Terkadang bayi tidak mengalami autisme, tetapi mengalami keterlambatan perkembangan yang juga sebaiknya dideteksi sejak dini.

Untuk mendeteksi adanya gangguan perkembangan mental, bayi berusia 9, 18, 24 dan 30 bulan sebaiknya diperiksa ke dokter anak. Dokter akan segera membantu jika ada kekhawatiran mengenai gangguan perkembangan anak atau jika ternyata hasil pemeriksaan autisme positif.

Bayi di bawah umur 3 tahun yang didiagnosis autisme harus dirujuk ke program intervensi dini, sedangkan anak yang lebih tua bisa mendapat penanganan khusus.

Seperti dilansir parenting.com, tanda-tanda autisme pada bayi yang perlu diperhatikan orangtua adalah:
  • Usia 3 bulan: Bayi tidak tersenyum ketika diajak tersenyum atau berbicara
  • Usia 8 bulan: Bayi tidak ikut menatap mata ketika dipandang
  • Usia 10 sampai 12 bulan: Bayi tidak melihat arah yang ditunjuk kemudian bereaksi menatap balik orang di hadapannya
Berikut adalah tanda-tanda autisme pada bayi yang sering digunakan dokter. Jangan panik jika bayi menunjukkan salah satu atau dua gejala berikut, tapi konsultasikan dengan dokter anak jika melihat salah satu dari tanda berikut:
  • Usia 2 sampai 3 bulan, bayi tidak sering melakukan kontak mata.
  • Usia 3 bulan, bayi tidak tersenyum ketika diajak bercanda atau mendengar suara pengasuhnya.
  • Usia 6 bulan, bayi tidak tertawa atau membuat ekspresi gembira lainnya.
  • Usia sekitar 8 bulan, bayi tidak mengikuti pandangan mata ketika orang yang menatapnya memalingkan muka ke benda lain.
  • Usia 9 bulan, bayi belum mulai mengoceh.
  • Usia 1 tahun, bayi tidak konsisten menoleh ketika namanya dipanggil.
  • Usia 1 tahun, bayi nampak tidak peduli terhadap vokalisasi, yaitu kurang merespon saat namanya dipanggil. Namun memiliki kepekaan yang tajam terhadap suara lingkungan di sekitarnya.
  • Usia 1 tahun, bayi tidak terlibat dalam vokalisasi namanya bersama pengasuh.
  • Usia 1 tahun, bayi belum dapat melambaikan tangan seolah-olah mengucapkan selamat tinggal.
  • Usia 1 tahun, bayi tidak dapat mengikuti atau melihat ke arah yang ditunjuk.
  • Usia 16 bulan, bayi tidak berkata-kata.
  • Usia 18 bulan, bayi tidak nampak memiliki hal-hal yang menarik minatnya.
  • Usia 24 bulan, bayi tidak bisa mengucapkan dua kata yang memiliki arti.
  • Setiap saat, bayi nampak kehilangan salah satu keterampilan yang sebelumnya pernah dikuasai.

Minggu, 22 Juli 2012

Kehidupan ABG Indo - Eropa di Batavia Th 30-an

Zaman dahulu kala ketika negara ini masih bernama Hindia-Belanda dan kehidupannya masih berkasta-kasta ada satu golongan masyarakat yang unik. mereka adalah golongan Indo-Eropa yang merupakan masyarakat berdarah campuran antara etnik eropa (Belanda, Jerman, Perancis, Belgia) dengan etnik lokal. Dalam Strata Sosial waktu itu mereka disamakan dengan orang eropa. Berikut ini diperlihatkan sekilas tentang kehidupan sehari-hari para muda-mudi Indo-eropa di batavia sekitar tahun 1930-an.





























Jumat, 20 Juli 2012

10 Fenomena Aneh yang Terjadi Dalam Pikiran Manusia




10. Deja vu

Deja vu adalah pengalaman tertentu akan sesuatu yang sedang berlangsung di mana anda sudah mengalaminya atau melihat situasi baru itu sebelumnya – anda merasa seolah-olah peristiwa telah terjadi atau sedang mengulanginya.

Pengalaman itu biasanya disertai oleh perasaan yang kuat seperti sudah mengenal dan suatu perasaan berupa kengerian, asing, atau aneh. Pengalaman “yang sebelumnya” ini biasanya berhubungan dengan mimpi, tetapi kadangkadang ada suatu perasaan pasti bahwa itu sudah terjadi di masa lalu.


9. Deja Vecu



Deja vecu (Dibaca deya vay-koo) adalah apa yang dialami banyak orang ketika mereka berpikir sedang mengalami deja vu. Deja vu adalah perasaan telah melihat sesuatu sebelumnya, sedangkan deja vecu adalah pengalaman setelah melihat suatu peristiwa sebelumnya, tapi hanya di dalam detil yang besar – seperti mengenali bau-bauan dan bunyi-bunyian.

Hal ini juga biasanya disertai oleh suatu perasaan yang sangat kuat akan pengetahuan sesuatu yang akan datang kemudian. Pengalaman yang pernah terjadi – tidak hanya mengenal apa yang akan datang berikutnya – tetapi juga mampu mengatakan kepada orang di sekitar apa yang akan datang itu, dan biasanya itu adalah benar. Ini sangat aneh dan sensasi yang tidak bisa dijelaskan.


8. Deja Visite




Deja Visite adalah pengalaman yang hanya sedikit orang mengalaminya di mana melibatkan suatu pengetahuan gaib akan suatu tempat yang baru. Sebagai contoh, anda mungkin pernah mengetahui jalur jalan di suatu kota yang baru anda datangi atau pemandangannya meskipun tidak pernah ke sana sebelumnya, dan anda yakin mustahil mempunyai pengetahuan tentang itu.

Kalau Deja Visite tentang hubungan-hubungan geografis dan ruang, selagi Deja Vecu adalah tentang kejadian-kejadian sementara waktu. Nathaniel Hawthorne menulis tentang sebuah pengalaman seperti ini di dalam bukunya “Our Old Home” di mana dia mengunjungi sebuah benteng yang sudah hancur dan mempunyai pengetahuan lengkap mengenai denah tata letaknya. Ia kemudiannya mampu melacak pengalaman itu dalam sebuah puisi karangan Alexander Pope yang dibacanya beberapa tahun kemudian. Puisi itu menggambarkan keadaan benteng itu dengan akurat persis seperti yang diketahuinya.


7. Deja Senti



Déjà Senti adalah fenomena “pernah merasakan” sesuatu. Kejadiannya contohnya seperti ini : “Kamu merasa pernah mengatakan sesuatu, dipikiran kamu mengatakan, “Oh iya aku ngerti!” atau “Oh iya aku ingat!” tapi 1 atau 2 menit kemudian kamu akan sadar kalau kamu sebenarnya tidak pernah mengatakan apa-apa”.


6. Jamais Vu


Jamais vu (tidak pernah melihat) digambarkan sebagai sebuah situasi sudah pernah dikenal tapi tidak bisa mengenali. Hal itu sering dianggap sebagai kebalikan dari deja vu dan menimbulkan perasaan ngeri dan takut. Anda tidak mengenali sebuah situasi meskipun anda mengetahui secara rasional bahwa anda telah berada di dalam situasi itu sebelumnya. Secara umum dapat dijelaskan ketika seseorang beberapa saat tidak mengenali seseorang, kata, atau tempat yang sebetulnya sudah diketahuinya. Ini menjadikan orang percaya bahwa jamais vu merupakan sejenis gejala dari kelelahan otak.


5. Presque Vu



Presque vu sering diungkapkan dengan kata-kata, “serasa sudah di ujung lidah” – merupakan perasaan yang kuat bahwa anda akan mendapatkan petunjuk atau ilham akan apa yang terlupa, tapi tidak pernah datang. Istilah “presque vu” artinya “hampir melihat”. Sensasi presque vu dapat sangat mengacaukan perasaan dan pikiran, dan seringkali orang susah tidur dibuatnya.


4. L esprit de l Escalier



L’esprit de l’escalier adalah rasa untuk berpikir suatu komentar balasan yang cerdas ketika hal itu sudah terlambat untuk disampaikan. Ungkapan itu dapat digunakan untuk menguraikan tentang komentar balasan yang cepat terhadap penghinaan, atau setiap komentar pintar dan jenaka, walaupun kedatangannya sudah terlambat dan tidak berguna lagi.

Sebuah kata dari bahasa Jerman treppenwitz digunakan untuk maksud yang sama. Ungkapan yang terdekat di dalam bahasa Inggris untuk menguraikan situasi ini adalah “being wise after the event atau menjadi bijaksana setelah kejadian.

Peristiwa itu biasanya disertai oleh perasaan penyesalan karena tidak terpikirkan sebelumnya untuk memberikan komentar balasan yang cepat di saat diperlukan. Tapi mungkin lebih bijaksana kalau kita berpikir bahwa balasan itu mungkin bisa merunyamkan hubungan. Tuhan menyintai orang yang sabar dan menahan diri.


3. Capgras Delusion



Capgras delusion adalah fenomena di mana seseorang percaya bahwa sahabat karib atau keluarganya sudah berganti identitas seperti seorang penipu. Hal ini berhubungan dengan kepercayaan kuno bahwa bayi-bayi telah dicuri dan digantikan oleh peri penculik anak dalam dongeng-dongeng di abad pertengahan, seperti juga khayalan modern mengenai makhluk asing atau alien yang mengambil alih tubuh dari orang-orang di bumi untuk dijadikan sekutu mereka.

Khayalan ini ditemukan paling umum pada pasien berpenyakit jiwa, tetapi tidak menutup kemungkinan itu juga sudah mengacaukan pikiran anda.


2. Fregoli Delusion

Fregoli Delusion adalah fenomena otak yang jarang terjadi, di mana seseorang mempercayai bahwa orang-orang yang berbeda, sesungguhnya adalah orang yang sama yang sedang menyamar. Hal itu sering dihubungkan dengan paranoid dan kepercayaan bahwa orang yang menyamar itu sedang berusaha untuk menganiaya dirinya. Kondisi itu diberi nama seperti aktor Italia, Leopoldo Fregoli yang terkenal dengan kemampuannya untuk merubah diri secara cepat selama penampilannya aktingnya.


Laporan pertama di 1927 dalam sebuah studi kasus pada seorang wanita berusia 27 tahun yang percaya dia sedang dianiaya oleh dua yang aktor yang sering dilihatnya di sebuah teater. Dia percaya kalau orang-orang ini “mengejarnya terus-menerus dengan berubah wujud seperti orang-orang yang dikenalnya .


1. Prosopagnosia


Prosopagnosia adalah fenomena di mana seseorang tidak mampu mengenali wajah-wajah orang atau obyek yang seharusnya sudah dikenal. Orang-orang yang mengalami kekacauan ini biasanya mampu menggunakan perasaan lainnya untuk mengenali orang-orang, seperti bau parfum seseorang, bentuk atau gaya rambut, suara, atau bahkan gaya berjalan mereka. Suatu kasus yang klasik dari kekacauan ini dimuat dalam sebuah buku yang terbit tahun 1998 dan pernah ditampilkan dalam bentuk opera Michael Nyman berjudul “The man who mistook his wife for a hat atau orang yang keliru akan istrinya karena topinya.”

Kita mempunyai beberapa pengalaman akan perasaan, yang datang kepada kita beberapa saat, dari apa yang kita katakan, dilakukan setelah dikatakan atau dilakukan sebelumnya, di suatu waktu yang lampau – dari hal-hal di sekeliling kita, berupa masa lalu, dengan wajah-wajah sama, benda-benda, dan keadaan – dari pengetahuan kita yang sempurna akan apa yang akan dikatakan nanti, seolah-olah kita tiba-tiba mengingatnya! – Charles Dickens

sumber : http://www.beritaunik.net/misteri-dunia/10-fenomena-aneh-yang-terjadi-dalam-pikiran-manusia.html

Rabu, 18 Juli 2012

Mumi Guanajuato Yang Memukau

Sebanyak 36 mumi Guanajuato asal Meksiko yang termasyur itu akan menjalani pameran keliling dunia selama tiga tahun. Dalam konferensi pers yang menandai diluncurkannya pameran itu di Mexico City, Senin (31/8), panitia memperkenalkan sejumlah mumi yang memukau. Di antaranya mumi anak kecil asal Meksiko bernama Daniel. Mumi Guanajuato ditemukan pada 1865. Mayat-mayat yang secara alami menjadi mumi itu adalah para korban wabah penyakit kolera yang merebak pada 1833. Mumi Guanajuato menjadi tujuan wisata dan atraksi budaya penting di Meksiko Tengah.







Sabtu, 14 Juli 2012

Gunung - Gunung Yang Disucikan Di Dunia

Terdapat beberapa gunung yang disucikan di berbagai tempat. Hal ini dikarenakan sejarah maupun kepercayaan dari masyarakat sekitar yang mempercayai bahwa di gunung tersebut tempat tinggal para dewa maupun memiliki kekuatan magis tersendiri. Mari kita simak gunung-gunung yang disucikan dibawah ini.


1. Gunung Olimpus, Yunani


Gunung Olimpus, Yunani 

Gunung ini merupakan tempat tinggal legendaris para dewa mitos Yunani dan singasana dari dewa Zeus. Tingginya mencapai 2919 meter. Di gunung ini tumbuh 1700 spesies flora yang berbeda.


2. Gunung Fuji, Jepang

Gunung Fuji, Jepang 

Gunung dengan puncak yang diselimuti dengan es ini sangat disakralkan umat Budha dan Shinto. Selama bulan Juli dan Agustus merupakan musim pendakian gunung dan terdapat 200.000 orang yang bersemangat untuk mendaki gunung setinggi 3776 meter ini.

Gunung Fuji merupakan gunung yang masih aktif dan dipercaya menjadi istana dari Dewi Api dalam agama Shinto dan Danichi Nyorai, Dewa Matahari dalam agama Budha.


3. Gunung Agung, Bali – Indonesia

Gunung Agung, Bali – Indonesia 

Orang Bali percaya bahwa gunung berapi ini merupakan pusat dari jagat raya. Memiliki tinggi 3142 meter dan berdiri kokoh di bagian timur Bali. Pura terbesar, Besakih berada di lereng Gunung Agung dengan ketinggian 915 meter.


4. Gunung Salib Suci, Colorado

Gunung Salib Suci, Colorado 

Legenda dari salib besar yang berada di gunung berbatu ini terbukti benar saat seorang fotografer William Henry Jackson kembali dari ekspedisi di tahun 1873 dengan foto puncak yang mengagumkan.

Gunung yang memiliki tinggi 4267 meter ini terletak bagian utara wilayah Sawatch. Nama Salib Suci sendiri berasal dari bagian salju yang membentuk salib yang terdapat di timur laut gunung ini dan menjadi sangat populer menjadi tempat peziarahan umat Kristen.


5. Gunung Everest, Nepal / Perbatasan Cina

Gunung Everest, Nepal / Perbatasan Cina 

Orang Tibet menyebut Gunung Everest sebagai sumber dari jagat raya dan orang Nepal menyebut Dewi langit bagi gunung ini. Gunung yang mencapai tinggi 8848 meter ini merupakan gunung dengan puncak tertinggi di planet bumi. Everest merupakan salah satu bagian dari pegunungan himalaya yang tertutup salju abadi. 


6. Gunung Nebo, Yordania

Gunung Nebo, Yordania 

Berdasarkan bagian akhir dari bagian Deuteronomy, Gunung Nebo merupakan tempat dimana nabi Musa Ibrani menemukan tanah yang dijanjikan Tuhan. Saat sedang hari cerah dari gunung ini dapat terlihat Laut Mati, Bethlehem, Yerusalem, Sungai Yordania, Jericho dan Gunung Olive.


7. Gunung Kailash, China / Perbatasan Tibet

Gunung Kailash, China / Perbatasan Tibet 

Ribuan penganut Budha, Hindu, Jain dan Bonpo melakukan perjalanan suci ke kota terpencil di kawasan Himalaya, Darchen setiap tahunnya untuk melakukan kora, suatu ritual mengelilingi Gunung Kailash.

Menginjakkan kaki di gunung ini adalah tindakan yang melanggar kesucian, namun dengan melakukan kora dengan panjang perjalanan 51 kilometer ini dipercaya dapat menghapus dosa selama hidup di dunia.


8. Gunung Croagh Patrick, Irlandia

Gunung Croagh Patrick, Irlandia 

Sebanyak satu juta peziarah melakukan perjalanan suci setiap tahunnya untuk perdoa di puncak salib, berpartisipasi dalam kegiatan Misa, atau hanya bergabung untuk ikut menikmati pemandangan bagian barat laut Irlandia.

Bangsa Celtic pra-Kristen menganggap Dewa Crom Dubh tinggal di gunung ini dan kemudian Santa Patrick yang membawa agama Kristen ke Irlandia melakukan perjalanan selama 40 hari berpuasa dan berdoa di puncak gunung ini, memberikan pengaruh terhadap peziarahan yang dilakukan bagi penganut Kristen di Irlandia.


9. Puncak San Fransisco, Arizona

Puncak San Fransisco, Arizona 

Lebih dari puluhan suku asli Amerika mempercayai rangkaian gunung berapi di Hutan Nasional Coconino adalah tempat yang sakral termasuk Hopi, yang dipercayai sebagai puncak yang ditinggali orang-orang Kachina.

Untuk melindungi wilayah tersebut sebaik mungkin, tidak ada jalan langsung yang mencapai puncaknya. Walaupun demikian ada alternatif lain yang dapat ditempuh yakni jalan puncak Humprey dengan tinggi 3851 meter yang berjarak 14,4 kilometer dan tidak mudah untuk dilalui.


10. Puncak Popocatepel, Meksiko

Puncak Popocatepel, Meksiko 

Puncak gunung berapi ini terdapat dari 72 kilometer tenggara Meksiko City dan memiliki pengaruh besar di legenda suku Aztec dan suku lokal Nahua. Gunung ini biasa disebut El Popo, ini berarti sesuatu yang hidup dan bernapas.

Saat abad ke-16 para misionaris dari Spanyol memasuki Meksiko, dibangun 14 gereja di lembah El Popo. Peninggalan ini menjadi salah satu situs warisan budaya yang dilindungi UNESCO.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls